Jumat, 06 Januari 2012

MENGENAL BENTUK / JENIS BAB SI KECIL

Bayi yang baru lahir memang lebih banyak trtidur dari pada terjaga, hampir ¾ hari digunakannya untuk tidur, seiring dengan pertambahan usia bayi lama tidur ini pun mengalami perubahan, apabila bayi yang baru lahir total tidurnya 16 jam diusia 3 bulan menjadi 15 jam/hari.
Namun bukan masalah tidur yang akan kuceritakan kali ini, tulisan ini bermula pada saat aku melakukan kunjungan rumah pada keluarga yang memerlukan prawatan kunjungan rumah di wilayah kerja Puskemas Tebing Tinggi, secara kebetulan dirumah tersebut mempunyai bayi yang masih berusia 3 bulan, sang bayi sedang berusaha ditidurkan oleh sang nenek dalam ayunan, sang nenek pun sambil menggoyangkan ayunan juga mendendang, mulai dari lagu syalawatan sampai lagu dangdutan, namun sang cucu belum terlelap juga, begitu banyak dendangan yang dilantunkan sang nenek, hingga pada akhirnya dendang dalam bahasa banjar ini pun di dendangkan, ada rasa haru, rindu berkecamuk dan tawa dalam hatiku….pada sosok nenekku yang telah tiada, kepada mama yang pastilah menantikan ku dengan sabar di kampung halaman sana, dendang ini kira-kira begini syairnya :
Aku mangoranakan tahi-tahian
Tahi pimpijit di buncu kalambu
Tahi suit raja ginalu
Tahi kalalawar si biji jambu
Tahi itik larut dibanyu

Tahi kucing batukup habu
Tahi hadupan panda babulu
Tahi kambing manggulabatu
Tahi kuda panda babuku-buku

Tahi sapi salumbah nyiru
Tahi hadangan si kumpai batu
Tahi (Biasanya menyebut nama si bayi) nang raja bau…..

Dendang ini dulu juga sering dilantunkan oleh nenekku, oleh mama untukku apabila mau ditidurkan, menurut mama tidak ada yang tahu siapa yang menciptakan atau mempopulerkan dendangan ini, menurut beliau lagi lagu ini sejak mereka kecil sudah ada lagu ini, dan biasaya kalaupun dinyanyikan dihadapan banyak orang biasanya dengan iringan gendang madihinan (seni tradisional banjar yang biasanya ditampilkan dalam acara perkawinan dengan iringan gendang rebana).
Memang banyak yang dapat kita ketahui dengan melihat Tahi/BAB/ faeces yang dapat kita hubungkan dengan Tahi/BAB/Faeces tersebut kali ini saya akan menampilkan bentuk-bentuk BAB bayi agar orang tua memiliki gambaran yang lebih jelas tentang kondisi kesehatan anak mereka,nah sekarang mari kita berkenalan dengan bentuk-bentuk BAB bayi itu :

1. Bayi Baru Lahir 
BAB bayi yang baru lahir dinamakan Meconium. Bentuknya lengket dan berwarna hijau kehitam-hitaman. Meconium dihasilkan dari cairan ketuban, lendir, sel kulit, dan materi lainnya yang tertelan bayi ketika masih di dalam rahim. Meconium tidak begitu bau sehingga mungkin anda tidak menyadari bahwa sudah waktunya untuk mengganti popok.

Ketika bayi berusia 2 sampai 4 hari, bentuk BABnya akan berubah menjadi tidak begitu lengket dan warnanya menjadi lebih terang. Ini dinamakan BAB transisi dan merupakan tanda bahwa bayi anda sudah mulai mencerna ASI ataupun susu formula. Selain itu, BAB transisi juga menunjukkan bahwa saluran usus bayi dalam kondisi baik.

2. BAB ASI Eksklusif 
Bayi yang diberi ASI eksklusif akan mengeluarkan BAB yang berwarna kuning kehijauan dan memilik bentuk yang lembek dan creamy. Terkadang bentuknya pun terlihat encer seperti diare. Selain itu, BAB dari ASI eksklusif disertai dengan bintik-bintik seperti benih/biji kecil. Untungnya bau dari BAB ini masih tergolong tidak menyengat.

Intensitas warna kehijauan dari BAB ASI eksklusif bisa berubah tergantung dari apa yang anda makan. Jika bayi anda tidak mengalami gejala apa-apa, maka anda tidak perlu khawatir.

Bila BAB bayi anda terlihat ada buih berwarna hijau cerah, kemungkinan bayi anda terlalu banyak meminum
foremilk (susu rendah kalori yang muncul di awal proses menyusui) dan kurang mendapatkan hindmilk (susu yang kaya lemak dan gizi). Hal ini dimungkinkan karena anda tidak cukup lama menyusui pada setiap payudara.

Untuk mengatasinya, susuilah bayi anda pada payudara terakhir yang digunakan. Contoh, jika terakhir anda menyusui pada payudara kanan, maka untuk berikutnya, mulailah pada payudara kanan tersebut.

3. BAB Susu Formula
Bayi yang diberi susu formula menghasilkan BAB yang berbentuk seperti selai kacang dengan variasi warna coklat cerah, coklat kekuningan, ataupun hijau kecoklatan.

BAB dari susu formula lebih bau dari BAB ASI, namun tidak sebau BAB bayi yang sudah diberi makanan padat. Biarpun begitu, baunya sudah cukup untuk membuat anda menutup hidung.
4. BAB dari Zat Besi Tambahan
Jika anda memberi bayi anda zat besi tambahan, bentuk BAB-nya bisa berubah menjadi hijau gelap atau hampir hitam. BAB seperti seperti ini tidak sering terjadi dan masih aman.

Namun jika bayi anda tidak diberikan zat besi tambahan dan BABnya kehitaman, sebaiknya anda memeriksakannya ke dokter untuk memastikan itu bukan melena (pendarahan di dalam usus) atau darah yang masuk ke dalam saluran pencernaan.

5. BAB Makanan Padat
Ketika anda mulai memberikan makanan padat, maka anda akan segera bisa melihat perubahan pada BAB-nya. Terlebih pada bayi yang mendapat ASI eksklusif.

BAB dari makanan padat warnanya hijau kecoklatan dan lebih kental dari selai kacang, tapi masih tetap lembek. Soal bau? Hmm.. jangan ditanya.
6. BAB Makanan Padat yang Tidak Tercerna Dengan Sempurna
Terkadang di dalam BAB bayi ada sejumlah sisa makanan yang masih utuh. Kondisi ini dikarenakan oleh makanan yang tidak tercerna secara sempurna.

Tidak perlu khawatir. Ini biasanya disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat keluar dari saluran pencernaan sehingga tidak sempat dipecah seluruhnya oleh tubuh. Kondisi ini juga bisa terjadi jika bayi anda hanya memakan satu jenis makanan atau tidak mengunyah secara baik sebelum menelannya.

Jika bayi anda sering mengalami BAB seperti ini, maka sebaiknya memeriksakan ke dokter untuk memastikan pencernaannya menyerap makanan dengan baik.
7. Diare


Diare pada bayi bentuknya sangat encer dan lebih terlihat seperti air daripada berbentuk padat. Warnanya bisa kuning, hijau, ataupun kecoklatan dan bisa "tumpah" keluar popok.

Diare bisa dijadikan petunjuk bahwa ada infeksi ataupun alergi, dan jika dibiarkan maka bisa menyebabkan dehidrasi pada sang bayi.

Hubungi dokter jika bayi anda:
  • berusia tiga bulan atau kurang
  • sudah dua sampai tiga kali berganti popok tanpa ada perubahan pada BAB
  • tetap diare lebih dari satu atau dua hari
Anda juga disarankan untuk memeriksakan sang bayi jika pada BAB-nya terdapat darah atau lendir yang dapat dilihat secara kasat mata.

8. Konstipasi


Jika bentuk BAB bayi anda keras dan terlihat seperti batu kecil, maka kemungkinan sang bayi mengalami konstipasi. Bayi anda mungkin terlihat tidak nyaman atau seperti dalam kesulitan ketika sedang BAB. Tidak jarang, konstipasi pada bayi menyebabkan iritasi pada anus sehingga terdapat darah di dalam kotorannya.

Jika setelah tiga kali atau lebih BAB bayi anda tidak juga berubah, maka sebaiknya memeriksakan sang bayi ke dokter. Namun segera periksakan jika di dalam BAB-nya terdapat darah.

Konstipasi umum terjadi pada bayi yang baru diberi makanan padat. Selain itu bisa juga disebabkan oleh ketidakcocokan dengan susu atau makanan yang mengandung unsur kedelai.

Dokter biasanya akan merekomendasikan untuk memberi bayi anda air, jus pir, atau jus prune untuk membantu pergerakan di dalam usus.
9. BAB Berlendir
Ludah yang tertelan bisa menyebabkan BAB bayi terlihat berlendir. Ini karena ludah seringkali tidak bisa dicerna oleh usus.

Namun lendir pada BAB juga bisa berarti ada infeksi atau alergi. Jika bayi anda BAB-nya berlendir dan disertai dengan gejala-gejala lain atau tidak ada perubahan lebih dari dua hari, maka hubungi dokter untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
10. BAB Berdarah
Darah pada bayi bisa berwarna merah cerah atau kehitaman (pertanda darah telah dicerna oleh usus).

Darah merah cerah bisa muncul dalam BAB bayi karena beberapa alasan. Segera hubungi dokter jika anda mendapati:
  • Bentuk BAB normal disertai darah merah, umum disebabkan oleh alergi terhadap protein di dalam susu (gambar di atas). 
  • Bentuk BAB konstipasi disertai bercak darah merak, disebabkan oleh iritasi pada anus atau pendarahan kecil.
  • Bentuk BAB diare disertai darah merah, bisa dijadikan petunjuk adanya infeksi bakteri. 
Jika darah terlihat kehitaman, biasanya berbentuk flek seperti wijen, maka ini biasanya disebabkan oleh bayi yang menelan darah dari luka di puting susu. Hal seperti ini aman untuk bayi dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun tidak ada salahnya untuk dibawa ke dokter untuk memastikan bukan karena sesuatu yang lebih serius, seperti pendarahan di dalam usus.