Tulisan ini masih ada hubungannya dengan Lebaran
kemaren di Barabai, namun ini lebih tepatnya adalah cerita tentang belebaran di
Banua, kampungku di Desa Banua Budi Kecamatan Barabai, Hulu Sungai Tengah. Tepatnya, kurang lebih 4 KM dari Kota Kabupaten.
Nah setiap kali lebaran ada beberapa penganan yang menjadi wajib ada di sini. Bagaimana tidak, karena setiap kali mendekati lebaran Mama di rumah selalu sibuk menyiapkan pengananan ini.
ya….penganan ini adalah Apam. kue basah berwarna kuning atau putih yang terbuat dari tepung beras, santan gula merah/putih, tape singkong dan Ragi.
Kota barabai memang dikenal sebagai kota apam namun kalau apam hari raya demikian orang menyebutnya di Banua berukuran lebih besar dan lebih tebal, 1 buah apam seukuran dengan piring makan, sedang apam barabai yang biasa kita jumpai selain hari raya berukuran kecil dan tipis.
Nah setiap kali lebaran ada beberapa penganan yang menjadi wajib ada di sini. Bagaimana tidak, karena setiap kali mendekati lebaran Mama di rumah selalu sibuk menyiapkan pengananan ini.
ya….penganan ini adalah Apam. kue basah berwarna kuning atau putih yang terbuat dari tepung beras, santan gula merah/putih, tape singkong dan Ragi.
Kota barabai memang dikenal sebagai kota apam namun kalau apam hari raya demikian orang menyebutnya di Banua berukuran lebih besar dan lebih tebal, 1 buah apam seukuran dengan piring makan, sedang apam barabai yang biasa kita jumpai selain hari raya berukuran kecil dan tipis.
Apam hari raya seingatku selalu ada semenjak aku kecil
dulu. Bahkan Mama mengatakan bahwa, ia mendapatkan resep membuat apam hari raya
ini dari nenek, dan nenek pun menurut mama mendapatkan resepnya dari neneknya
nenek.
Namun menurut mama lagi tidak ada resep rahasia dalam membuat apam hari raya ini, karena mulai dari Banua Binjai sampai ke Kambat sana merayakan hari raya dengan membuat kue apam, hanya tinggal mau mengerjakannya atau tidak.
Dalam resep pembuatannya mama menjelaskan bahwa bahan dasar apam yang terbaik adalah tepung beras IR42 karena beras ini termasuk beras Karau, kalau menggunakan beras lambik nanti tidak mau mapau(mengembang), tepung beras ini kemudian di campurkan dengan air hangat, santan, tape singkong, ragi dan gula, pungsi gula disini selain untuk member rasa manis menurut mama juga akan member warna terhadap apam, apabila menginginkan apam dengan warna kuning kemerahan menggunakan gula aren sedangkan apabila menginginkan warna putih gula yang di gunakan adalah gula pasir.
selanjutnya adonan ini di ratakan,dibanting-banting dan dibiarkan selama 1 malam, apabila adonan sudah mapau yang ditandai dengan adonan nampak berbusa dan mengembang, maka adonan siap di Kukus dalam tuangan,tinggal tunggu matang, sudah jadilah apam.
Dan kue apam ini biasanya akan di bagikan kepada tetangga-tetangga, namun karena setiap rumah di banua rata-rata juga membuat kue apam, jadilah kegiatan barter apam pada akhirnya. Namun bagi teman-teman yang mungkin ingin merasakan apam hari raya ini namun kebetulan tidak sedang hari lebaran atau hari raya kami pernah menemukan penjual yang khusus menjual apam seperti apam hari raya ini yaitu disekitar desa pajukungan yang berjarak ± 3 KM dari kota barabai arah Banjarmasin dengan harga Rp. 5.000,-/buah, sedangkan apabila kita menginginkan apam yang kecil dan tipis yang enak, penulis merekomendasikan membelinya di muara bulau ditempat abang ikin dan abang Yazid tapi kita harus datang langsung kerumahnya dan membelinyapun meski pagi-pagi karena kalau agak siangan dikit pasti sudah keburu habis
Namun menurut mama lagi tidak ada resep rahasia dalam membuat apam hari raya ini, karena mulai dari Banua Binjai sampai ke Kambat sana merayakan hari raya dengan membuat kue apam, hanya tinggal mau mengerjakannya atau tidak.
Dalam resep pembuatannya mama menjelaskan bahwa bahan dasar apam yang terbaik adalah tepung beras IR42 karena beras ini termasuk beras Karau, kalau menggunakan beras lambik nanti tidak mau mapau(mengembang), tepung beras ini kemudian di campurkan dengan air hangat, santan, tape singkong, ragi dan gula, pungsi gula disini selain untuk member rasa manis menurut mama juga akan member warna terhadap apam, apabila menginginkan apam dengan warna kuning kemerahan menggunakan gula aren sedangkan apabila menginginkan warna putih gula yang di gunakan adalah gula pasir.
selanjutnya adonan ini di ratakan,dibanting-banting dan dibiarkan selama 1 malam, apabila adonan sudah mapau yang ditandai dengan adonan nampak berbusa dan mengembang, maka adonan siap di Kukus dalam tuangan,tinggal tunggu matang, sudah jadilah apam.
Dan kue apam ini biasanya akan di bagikan kepada tetangga-tetangga, namun karena setiap rumah di banua rata-rata juga membuat kue apam, jadilah kegiatan barter apam pada akhirnya. Namun bagi teman-teman yang mungkin ingin merasakan apam hari raya ini namun kebetulan tidak sedang hari lebaran atau hari raya kami pernah menemukan penjual yang khusus menjual apam seperti apam hari raya ini yaitu disekitar desa pajukungan yang berjarak ± 3 KM dari kota barabai arah Banjarmasin dengan harga Rp. 5.000,-/buah, sedangkan apabila kita menginginkan apam yang kecil dan tipis yang enak, penulis merekomendasikan membelinya di muara bulau ditempat abang ikin dan abang Yazid tapi kita harus datang langsung kerumahnya dan membelinyapun meski pagi-pagi karena kalau agak siangan dikit pasti sudah keburu habis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar