Sabtu, 20 Agustus 2011

LAMANG….MAKANAN DARI ZAMAN PRA SEJARAH


Bulan Ramadhan yang merupakan bulan ke-8 dalam kalender Hijriah atau lebih dikenal sebagai bulan puasa telah tiba, disebut juga bulan puasa karena di bulan ini seluruh umat islam diseluruh dunia melaksanakan puasa,selama bulan puasa ini dimana-mana tergelar pasar dadakan yang hanya ada di bulan ini sehingga pasar ini pun diidentikkan sebagai pasar ramadhan, tidak di kota dikampung-kampung pun digelar pasar ramadhan yang mulai buka dan terlihat geliatnya seusai shalat dhuhur sekitar pukul 12:30 wita sampai menjelang saat berbuka puasa sekitar pukul 18:30 wita sebelum shalat magrib.
Makanan ataupun penganan yang sebelumnya susah didapati atau ditemukan, semua mudah didapat dan ditemui di pasar dadakan ini. Diatara makanan atau penganan yang kebetulan makanan kegemaranku adalah lemang atau lamang dalam bahasa banjar. Sejujurnya terbersit dalam pikiranku bahwa lamang ini adalah makanan khas Indonesia, namun pikiran ini menjadi kabur, dan sirna seketika saat aku ikut menonton dengan kemenakanku Film kartunIpin dan Upin ternyata di Malaysia, makanan ini pun ada dan menjadi makanan khas lebaran. Terbersit pula dalam pikiranku, jangan-jangan makanan ini pun telah di klaim dan di patenkan sebagai keragaman khasanah kuliner negeri jiran ini.
Dinegara kita hampir semua penduduknya mengenal makanan atau penganan ini, di Kalimantan Selatan sebagai daerah yang penduduk aslinya adalah dari etnis banjar dan dayak, lamang merupakan makanana yang istimewa, karena makanan dari beras lakatan(beras ketan)yang dimasak dengan air santan yang kemudian di masukkan tidak kedalam kuali namun kedalam bumbung paring (ruas batang Bambu) baik dibungkus dengan daun pisang atau tanpa sekalipun dan kemudian di panggang diatas bara api ini merupakan makanan yang wajib ada dalam ritual-ritual keagamaan, sebagai contoh orang suku banjar menyediakan lamang diacara Khataman Al-Qur’an, Khitanan, Pernikahan dan bahkan sampai kepada terafi buang sial (Batatamba) dan lain sebagainya, sedang bagi orang suku dayak, terutama dalam hal ini adalah dayak pitap,lamang adalah pelengkap sesaji wajib ada dalam aruh (Kenduri) adat seperti baharin, babalian (pengobatan penyakit khas dayak), acara sacral pemberin nama dan sebagainya. Sebagai penggila lamang, lamang paling enak yang pernah kurasakan adalah lamang dari kecamatan Tebing Tinggi kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Lamang ditempat ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan lamang lamang ditempat lain, namun mungkin karena lamang – lamang disini di masak atau ditanak dalam bumbung paring muda bagian pucuknya sehingga menghasilkan cita rasa yang berbeda dengan lamang pasaran lainnya,serasa makan nasi ketan lengkap dengan kuah rebung(bambu baru tumbuh)nya.selain menjadi makanan wajib ada dalam ritual-ritual yang disebut diatas, lamang kecamatan Tebing Tinggi (dan kecamatan lainnya dikabupaten Balangan) ini menjadi makanan lelang diacara saprah amal pencarian dana guna pembangunan tempat ibadah seperti mesjid atau langgar(mushola), cara makannya pun beda dengan yang biasanya. Yang pada biasanya lamang hanya dimakan dengan sambal kacang manis pedas, lamang disini dimakan lengkap dengan lauk pauk lengkap selayak kita makan biasanya, untuk dapat menikmati lamang khas ini kita hanya bisa mendapatkannya dengan cara menyahut lelang diacara lelang saprah amal ditempat ini.
Kemudian dari cara memasak lamang ini terpikir olehku, apa mungkin lamang ini merupakan makanan peninggalan dari Zaman pra sejarah dari tradisi neolitik?
Dalam buku Lembar siswa GITA kurikulum 2004 berbasis kompetensi, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum untuk SMA kelas X semester I, terbitan PT.Pabelan Cerdas Nusantara (tahun penerbitan) dijelaskan bahwa sejarah disusun berdasarkan jejak-jejak tersebut berupa benda-bendahasil kebudayaan mereka, misalnya alat berburu dan menangkap ikan, alat pertanian, pertukangan, benda-benda yang berhubungan dengan kepercayaan, bekas tempat tinggal dan sebagainya.
Berdasarkan penelitian terhadap benda-benda peninggalan sejarah cara hidup, mula-mula mereka hidup mengembara mencari tempat yang ada makanan atau minuman dan tempat berteduh, oleh para ahli sejarah masa ini awal ini disebut masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa selanjutnya adalah masa bercocok tanam atau pertanian (tradisi Neolitik), masa ini merupakan suatu revolusi dalam masa prasejarah karena manusia yang pada awalnya hidup bergantung pada alam beralih menjadi pengolah alam (Food gathering ke Food producing), manusia di masa ini mulai hidup diperkampungan kecil, mengolah tanah dengan membuka hutan, dan mulai menanam kacang, umbi dan biji-bijian serta mulai menjinakkan hewan tertentu. Dizaman ini tentunya belum dikenal alat-alat masak sekarang ini, manusia masihlah menggunakan alat-alat masak alam, nah apabila kita mencoba menulusurinya, besar kemungkinan manusia memasak menggunakan cara-cara seperti memasak lamang…..untuk menjawab dengan pasti bahwa lamang adalah makanan dari zama prasejarah wallahu a’lam, perlu dilakuakan, dan perlu dilakukan penelitian lebih mendalam, dan harus kita ingat, bahwa peristiwa sejarah itu menyangkut 3 dimensi yaitu masa lalu atau lampau, kini dan akan datang.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar